ads

Slider[Style1]

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Manado - Dengan semangat kerukunan dalam berbangsa dan bernegara sebagai langkah antisipasi mencegah disintegrasi bangsa yang bisa memecah rasa persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman suku, agama, dan budaya. Forum Peduli Nusantar (FPN) dan beberapa media online kembali lagi memberikan kontribusi dengan memfasilitasi kegiatan Dialog Kebangsaan.
Kamis (29/1/2015) kemarin, bertempat di Hotel Aston, Jalan Sudirman dengan tema Memperkokoh wawasan kebangsaan dalam mempererat kerukunan masyarakat di Sulawesi Utara, dan Jumat (30/1/2015) bertempat di Hotel Formosa-Bahu Mall dengan tema Dalam rangka memperkokoh wilayah kepulauan/perbatasan di Sulawesi Utara.

Menurut Rizki Hikmatiar, ketika diwawancarai Berindos.com menjelaskan bahwa perlu mereview literature sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa yang belum terideologis dalam nilai dan cita-cita kemerdekaan pada prinsip yang sama. Wawasan kebangsaan secara praksis memiliki makna dan tekad dalam memperjuangkan hak dasar, mencintai sekaligus rasa memiliki seutuhnya dalam mencapai cita-cita dan tujuan yang termaktub dalam 4 pilar kenegaraan.
Kerukunan dalam bingkai kenegaraan pemerintah perlu bersentuhan langsung dengan masyarakat, dengan menanamkan nilai-nilai keindonesian/nasionalisme kepada generasi muda agar mampuh menjaga kestabilan dan keutuhan NKRI dari ancaman disintegrasi, ujar Rizki selaku mahasiswa Universitas Nusantara.

Disisi lain, Kevin Totouw, selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HIMAJU) ilmu Pemerintahan FISPOL Unsrat ketika dikonfirmasi juga oleh Berindos.com, menyampaikan bahwa daya tahan kekuatan wawasan kebangsaan tidak terlepas dengan kebudayaan bangsa kita.

Mengenal budaya lebih utama untuk diperjelas dalam kehidupan agar tidak terpengaruh dengan budaya lain pada setiap daerah masing-masing demi keutuhan wawasan kebangsaan menuju kerukunan yang hakiki.

 Pancasila perlu juga dimaknai dan dijabarkan dalam diri serta mengedepankan nilai-nilai religious agar tidak terciptanya tindak kekerasan, demo anarkis, bentrok antar kelompok, asusila, teroris, dan semangat separatis yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), tutur Kevin Selaku Mahasiswa Fispol asal Papua. (Faruk Umasangaji)




Editor : Alfrets


About Sulut Bersatu

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top